Sambut HKAN 2024, Balai KSDA NTB Beri Bantuan Ekonomi Produktif Bagi KMPL di Senggigi 

  • Jul 31, 2024
  • Admin Desa Senggigi

LOMBOK BARAT - Dalam rangka menuju peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang akan diperingati setiap tanggal 10 Agustus, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB memberikan bantuan ekonomi produktif kepada 3 Kelompok Masyarakat Penyelamat Lingkungan (KMPL) bertempat di Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan, Rabu (31/07/2024).

Bantuan ekonomi produktif tersebut berupa uang masing-masing sebesar Rp 30 juta yang diberikan kepada 3 KMPL yakni Kelompok Masyarakat Kerandangan Forest Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat Kelompok Masyarakat Prabu Lestari, Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dan Kelompok Masyarakat Pengolong Asri, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Selain itu, BKSDA Provinsi NTB juga memberikan bantuan kepada kelompok pelestari penyu atau Turtle Conservation Community (TCC) Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Tidak itu saja, acara juga dirangkai dengan penanaman pohon di TWA Kerandangan, peresmian Camping Ground dan pengamatan satwa langka.

Hadir dalam acara ini Kepala BKSDA Provinsi NTB, Budi Kurniawan, Kadis Pariwisata NTB melalui Kabid Pemasaran, Mulki, S.STP, Kades Senggigi, Mastur, Kades Tumpak, Kepuh, Kades Prabu, Babinsa, Kepala dusun serta sejumlah tamu undangan lain dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Kepala BKSDA Provinsi NTB, Budi Kurniawan mengatakan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 10 tahun 2009, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) selalu memperingati Hari Konservasi Alam Nasional setiap tanggal 10 Agustus.

"Jadi, acara ini sudah berlangsung selama 15 tahun. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam acara ini, tidak hanya pemberian bantuan tapi ada juga kegiatan sarasehan ekowisata, atraksi seni budaya, jambore, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat sekitar," katanya.

Menurut Budi, dalam menyelamatkan lingkungan dan pengelolaan kawasan, peran serta dari masyarakat sekitar sangat dibutuhkan. "Kami tidak akan mungkin bisa mengelola sebuah kawasan di NTB ini tanpa peran serta dari masyarakat, terutama masyarakat sekitar kawasan tersebut. Terlebih, ada pak kades dan pak kadus juga," imbuhnya.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, melalui kegiatan ini, pihaknya bagaimana mendorong masyarakat sekitar kawasan konservasi agar bisa mengidentifikasi potensi-potensi apa saja yang ada disekitar tempat tinggalnya.

"Desa Senggigi ini termasuk desa yang memiliki banyak potensi, seperti pantai. Ada agrowisata, ada seni budaya dan lainnya. Itu bisa saja dikelola dengan baik oleh warga, terutama pemuda. Harapan kami tentu masyarakat bisa berdaya dengan ketersediaannya potensi yang ada," katanya.

Ia berharap, kepada kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan supaya bisa memanfaatkan bantuan tersebut dengan baik. "Mungkin bantuan ini masih tergolong minim, tapi kami berharap ini bisa bermanfaat. Itu saja harapan kami," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Senggigi, Mastur dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKSDA Provinsi NTB yang telah memilih kawasan wisata Senggigi sebagai tempat berkegiatan. 

"Terima kasih juga atas bantuan yang diberikan warga kami. Semoga, bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan. Semoga ditahun-tahun yang akan datang juga, bantuan bisa diberikan kepada sanggar tari yang sampai saat ini masih menyewa pakaian saat mau tampil. Sekali lagi, atas nama Pemerintah Desa Senggigi mengucapkan banyak terima kasih kepada BKSDA Provinsi NTB," pungkasnya. (HMS).